• Contoh materi speech


    Assalamualaikum wr.wb

    The Juries whom I respect,
    The teachers whom I respect,
    The committee of role play and speech contest whom I respect,
    And all of the audiences whom I respect,

    First of all, lets thank to Allah the almighty who has giving us mercy and blessing so we can attend this peaceful meeting without any obstacles in this happy occasion.
    Furthermore, we specially send our peace and salutation to our prophet Muhammad SAW, his family his, servant, and us as his followers.
    And now, Allow me to speech under by the title :

    English as the window of the world

    Ladies and Gentlemen,

    We as human being can not live without language. Because language is a system of communication in speech and writing that is used by people to communicate with the other people.
    Now, I would like to take English language as the main topic of my speech.

    Many people who said that English is the most important language and called as the window of the world.
    There are some reasons which make English called as the window of the world.

    The first is because English is an international language. It’s spoken by many people all over the world, either as the first or second language. If we able to speak English, automatically we will be able to communicate with people from the different place, different country, or different nations. And then, we will feel that the world will be wider for us than before.
    Let’s think, what will happen to us if we are in another country but we can not speak English? I’m sure that we can not do anything there.

    Happy audiences,

    The second reason which makes English called as the window of the world is because English is also the key which open doors to scientific and technical knowledge which is needed for the economic an political development of many countries in the world. Our country has to connect with the other countries to able to work together in economic, security, or  political sector. And to do it, we have to use English as the international language to communicate with them.
    In this global era, there is internet as the source of  universal knowledge. All of the information of this world is there in the internet. So, to able to use internet service, we have to master computer which uses English language in it’s programs. Once again we see that English is really the window of the world.

    And the last reason Is because English is a top requirement of those seeking jobs. English makes the applicants is easier to get job, because Applicants who master English either active or passive English are more favorable than those who don’t.
    With English we can be an English teacher, we can go abroad to get more wealthy, becoming broadcaster, translator and so on that prove that English is really the window of  the world so we can do anything by using it.

    By learning English, you’ll open the world’s gate. At about 75 % of the world knowledge books are written in English language. So just with master English we will hold the world in our hands.

    Happy audiences,

    from my speech above, we can take the conclusion that we have to master English because English is the window of the world in order we can go through our life easily in our bright future.

    Ladies and Gentlemen,
    I think enough, I hope you understand my speech, and there is no body live in this world does not have mistake. And the last, I want to say you

    Billahittaufik walhidayah
    Wassalamualaikum wr.wb.

    KESENIAN CINGCOWONG

    Kurang lebih tahun 1990, di Dusun Wage Desa Luragunglandeuh Kecamatan  Luragung Kabupaten Kuningan seorang yang bernama “ Eyang Nata “ telah menciptakan sebuah kesenian tradisional yang di sebut dengan Cingcowong. Adapun arti kata “Cingcowong” yaitu orang-orangan (dalam bahasa sunda disebut “bebegig”) atau diambil dari kata “wong” yang artinya orang.
          Kesenian tradisional tersebut diwariskan secara turun-temurun kepada keturunan asli dari Eyang Nata dan sekarang keturunan yang mewarisi kesenian tradisional tersebut katurunan yang ke-4 yaitu aeorang yang bernama Ibu Nawita.
          Kesenian tradisional Cingcowong yaitu berupa pertunjukan yang dipeegelarkan dalam keadaan atau pada saat tertentu saja, yaitu pada saat terjadinya musim kemarau yang berkepanjangan antara 3 hinga 4 tahun berturut-turut, dan pergelaran tersebu dilaksanakan secara sukarela atau atas kesadaran sendiri demi membantu masyarakat dan untuk kemakmuran bersama.
          Tujuan kesenian tradisional Cingcowong yaitu sebuah pagelaran ritual unutk meminta hujan.
          Pagelaran Cingcowong dari mulai tahun 1960 hingga tahu 1995 sering ditampilkan, baik permintaan khusus atau permintaan dari Disparbud. Kesenian tersebut sering dipentaskan ditingkat Provinsi Jawa Barat dan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta.
          Dari mulai tahun 1996 samapai sekarang kesenian tersebut jarang dipagelarkan, dikarenakan tingginya curah hujan dan stabilnya iklim yang ada di Indonesia. Tetapi kesenian tradisional Cingcowong hingga saat ini tetap dilestarikan dengan tujuan agar generasi muda mengetahui, memahami, mencintai dan ikut melestarikan kebudayaan kesenian tradisional tersebut dan juga merupakan asset kesenian dan kebudayaan Pemerintah Kabupaten Kuningan yang harus dijaga kelestariannya.

          Adapun perlatan yang dipergunakan untuk kesenian Cingcowong tersebut adalah sebagai berikut :
    1. Bubu (dalam bahasa sunda disebut buwu) yaitu alat untuk menangkap ikan atau perangkap ikan yang terbuat dari anyaman bamboo yang digukan sebgai badab Cingcowong.
    2. Gayung (dalam bahasa sunda di sebut siwur) sebagai kepalanya dan didandani sehingga menyerupai wajah wanita cantik, dalam ungkapan lain sebagai jelmaan wajah bidadari dan pakaian yang digunakan yaitu pakaian kebaya panjang sebagai sabuknya yaitu kain putih dan sebagai hisan dileher atau kalung yaitu memakai bungan kamboja yang dirangkai dan bunga tersebut dirangkai dan bunga tersebut diambil dari kuburan.
    Alat-alat pengiring yang digunkan pada pagelaran Cingcowong, diantaranya :
    1. Jambangan yang terbuat dari kuningan (disebut dengan bokor), kuningan yang dipukul sebagai ketukan (disebut dengan cneng)
    2. Tempayan (buyung) untuk pengatur irama yang dipukul dengan kipas yang terbuat dari anyaman bambu.
    3. Tangga yang terbuat dari bambu yang berfungsi untuk membawa atau menyambut turunya arwah lelembut atau dalam peribahasa untuk menyambut turunya bidadari.
    4. Tikar pandan atau tikar yang terbuat dari anyaman pandan yang biasa digunkan untuk alas orang yang meninggal dunia atau mayat, yang berfungsi sebagai alas tempat duduk pagelaran tersebut.
    5. Ruas bambu yang dipukul-pukul untuk mengiringi irama.
    Pagelaran Cingcowong dilaksanakan pada malam Jumat, sekitar pukul 17.00 Cingcowong disimpan di parit kecil (comberan) dan dengan mantra-mantra Cingcowong tersebut diisi dengan arwah penasaran yaitu arwah wanita penasaran yang tidak sempurna meninggalnya, biasanya wanita yang meninggal karena bunuh diri, gantung diri atau wanita yang sedabg hamil tua lantas meninggal dan peribahasa untuk memanggil arwah ini disebut dengan nyambat arawah bidadari.
    Kurang lebih pukul 20.00 pagelaran dimulai diawali dengan suara jambangan atau bokor kuningan yang dipukul-pukul dan disusul oleh sura tempayan yang dipukul-pukul dengan kipas yang terbuat dari anyaman bambu untuk mengatur irama ditambah denngan suara bamboo yang dipukul-pukul maka datanglah 2 orang perjaka masuk ke arena dengan membawa tangga yang terbuat dari bambu untuk menyambut kedatangan Cingcowong yang suadh dirasuki arwah lelembut atau juig jarian dalam peribahasa arwah bidadari.
    Cingcowong tersebut dibawa oleh Ibu Nawita sebgai ahli waris dari kesenian tersebut dan didampingi oleh 4 wanita yang masih keturunan Ibu Nawita atau Eyang Nata membawa kain panjang memasuki arena pentas kesenian Cingcowong tersebut. Setelah itu dalatanglah keetua adapt (dukun) seorang kakek-kakek sambil membawa kemenyan yang telah dibakar memasuki arena dan setelah ituterdengarlah suara lagu berlaraskan Salendro yang dibawakan atau dinyanyikan oleh Ibu Nawita.
    Adapun kalimat untuk memanggil Cingcowong adalah sebagai berikut :
    Cingcowong cingcowong
    Bil guna bil lembayu
    Salala lala lenggui
    Aya panganten anyar
    Aya panganten anyar

          Lili lili pring
    Denok simpringan ngali lirong
    Mas borojol gedog
    Mas borojol gedog
    Lili liguling
                Gulingna sukma katon
    Layoni putra maukun
    Maukun mangundang dewa
    Aning dewa aning sukma
    Jak rujak ranti
          Dan setelah kalimat terakhir diucapakan Cingcowong mulai bergerak dan lari mengejar penonton yang tidak percya bahwa Cingcowong tersebut telah dirasuki arwah lelembut, dan bisa jadi Cingcowong mengejar-ngejar karena suka pada orang tersebut dan pada orang yang mengolok-oloknya dengan kata-kata “Cingcowong cingcowong, hulu canting awak buhu”.
          Pada sat pagelaran dilaksanakan, ketua adat membawa ember berisi air dan diciprat-cipratkan atau disiramkan kepada para penonton sambil mengucapkan kata-kata:
          Hujan….
          Hujan….
    Hujan….

          Personil dalam pagelaran tersebut seluruhnya berjumlah 10 orang yang terdiri dari :
    • 1 orang pemukul jambangan atau bokor
    • 1 orang penabuh tempayan
    • 2 orang pembawa tangga
    • 4 orang pembawa kain panjang
    • Ibu Nawita sebgai pemeran utama, yang memegang peranan penting dalam pagelaran Cingcowong.
    • Seorang kakek-kakek, ketua adapt (dukun) yang membawakan kemenyan
    Tugas Kesenian SMA_

    “PENCEGAHAN MASUKNYA IDEOLOGI NII DI KALANGAN MAHASISWA”

    Kau kenal NII??

    Isu yang telah membuming selama beberapa pekan ini sepertinya telah menyebarkan resah ke rusuk jajaran birokrasi undip. Hingga akhirnya Universitas diponegoro semarang  menyelenggarakan seminar bertemakan “Pencegahan Masuknya Ideologi NII di Kalangan Mahasiswa” (14 Mei 2011)
                                                        
    NII, sebuah organisasi ilegal yang telah didirikan sejak tanggal 17 agustus 1949 di bawah kepemimpinan kartosuwiryo ini kembali menyeruak di tanah air dengan gerakannya yang anti nasionalis, memangsa para remaja dan mahasiswa khususnya untuk mendirikan sebuah Negara yang mereka sebut “Negara Islam indonesia”,  seperti nama organisasi yang mereka dirikan.

    Subhanallah, seminarnya begitu ramai…terlihat kesungguhan dari para jajaran birokrasi dalam melaksanakan kegiatan, bahkan ada sebagian pegawai yang langsung terjun menjadi team pengaman acara dan team registrasi. Peserta yang datangpun juga luar biasa, wajah-wajah para aktivis kampus mewarnai bangku-bangku seminar. Para ketua remaja islam, Ketua BEM, Senat mahasiswa, bahkan resimen mahasiswa (menwa) pun nampak ikut berpartisipasi. Ini dilakukan untuk menunjukan kesungguhan mereka  berkontribusi menentang NII.

    Dan aku….tentu saja lebih senang lagi,, bisa merasakan kepedulian antar kalangan mahasiswa dan birokrasi yang besar dalam rangka mengokohkan pondasi bangsa Indonesia.

    Mas Ken, ketua  NII CRISIS CENTER Jawa Tengah
    Seorang aktivis masyarakat yang pernah aktif di kerohisan, alumni pondok pesantren bahkan lama menjadi aparat NII tanpa diduga pernah menjadi korban NII juga. Berikut sedikit paparan yang sempat ku ingat dari beliau..
    NII itu terbagi menjadi dua bagian, NII fillah dan fisabilillah. Kerja dilapangan pun berbeda-beda. Hebatnya metode penyebaran NII yang dilakukan sangat terorganisir di semua kalangan, menyatu di masyarakat agar tidak dicurigai keberadaannya. Bahkan, anggota perekrut NII ada yang rela melepas jilbabnya ketika terjun dimasyarakat merekrut anggota agar tidak dicurigai sebagai antek NII yang selama ini dipandang berbasis keisalaman.
    Buruh, pembantu, artis bahkan pejabat yang menjadi korban NII dikoordinasi untuk menyumbangkan dana secara besar-besaran yang nantinya akan dipersiapkan untuk membangun Negara islam. Salah satu paham yang tidak bisa diterima dari NII adalah mengenai ketidakwajiban shalat bagi warga yang tinggal di wilayah NII. Alasannya?? Dengan menganalogikan sebuah apel, apel yang ada didalam tempat sampah tetap dinamakan apel. Setelah dicuci dan dibersihkan baru bisa dimakan. Begitu pula rakyat Indonesia, yang dianggap tinggal diwilayah yang kotor dan kafir karena pemerintahannya mengidiologikan pancasila, sebuah patung yang mereka analogikan sebagai berhala, sehingga mengecap bahwa Negara Indonesia itu kafir. Oleh karena itu, rakyat Indonesia yang tinggal di wilayah NKRI tidak wajib shalat. Kalaupun melaksanakan shalat, maka  shalat yang dilakukan di tempat kafir itu adalah tertolak.
    Apakah kau pernah mendengar hadist seperti itu??
    Bukankah sebaliknya, dimanapun kita berada selama kita masih sanggup melaksanakan shalat, maka kewajiban shalat itu masih ada. Bahkan orang yang sedang sakit parahpun jika masih kuat melaksanakan shalat ya tetap shalat namun tentu saja ada keringanan baginya untuk melaksanakan shalat dengan posisi yang ia mampu, missal jika tidak bisa berdiri maka duduk, jika tidak duduk maka berbaring. Begitulah setahuku bagaimana islam mengatur semuanya dengan rapi.

    Prof. Dr. Ahmad Rofiq
    Ketua MUI jateng
    Islam selawasnya merupakan agama yang benar dan lurus. Yang mengajarkan kasih sayang dan perdamaian. Orang islam dituntut mengikuti alquran dan sunnah. Namun tentu saja, berpedoman pada alquran butuh pemahaman agar penafsirannya tidak salah, seperti penafsiran kalangan NII yang banyak melenceng dari alquran.
    Manusia diciptakan majemuk, tidak bisa dimonopoli. Begitu juga agama. Kemajemukan secara sehat adalah berinteraksi saling tolong menolong untuk mencapai prestasi secara. Negara, hanyalah sebuah instrument (washilah) beragama, berbangsa dan bernegara, bukan merupakan suatu tujuan.
    Pilar yang diletakkan rasulullah SAW adalah konsep satu etnitas umat (warga bangsa). Alquran menyebutkan ummatan washatan (warga Negara yang moderat). Dengan pilar ini, komunitas warga Negara yang majemuk adalah warga Negara moderat lebih ditekankan pada substansi, bukan instrument.
    Rasulullah SAW juga mengajarkan untuk berkasih sayang,”Orang yang beragama islam dengan baik manakala orang lain merasa sejahtera dan nyaman. Baik dari lisan(tutur kata), maupun tangannya (kekuasaan). Lalu jika mencari dana dengan alasan untuk mendirikan Negara iskam dengan cara mencuri barang orang lain atau bahkan meminta uang dengan berbohong kepada  orang tua untuk mengganti laptop yang telah dihilangkan. Bukankah itu merupakan perbuatan dzolim secara tidak langsung terhadap orang lain, apalagi orang tua.

    POLDA Jawa Tengah
    Metode perekrutan anggota NII sebagian besar merupakan tindak pidana. Dari mulai perekrutan korban, banyak korban yang dibawa pergi tanpa seizin orang tua. Adapun yang berhadapan dengan orang tua mengajak korban dengan alasan mencarikan pekerjaan. Ini merupakan tindak penculikan dan penipuan. Permintaan dana secara besar-besaran kepada korban sampai ada yang berani mencuri untuk mendapatkan dana merupakan tindak pemerasan. Selain itu, hukum telah menjelaskan secara gamblang bahwa suatu organisasi yang melakukan pengkhianatan kepada negara, merupakan mata-mata musuh dan melakukan pemberontakan terhadap negara merupakan tindak pidana yang besar dan jelas hukumnya.

    Wallahu a’lam bisshawab...
    Semoga Allah memberikan pencerahan bagi bangsa indonesia.   

    Antara Sibuk dan Disibukkan

    Anda merasa sibuk? Atau barangkali sebenarnya sedang disibukkan oleh diri anda sendiri??
    Pertanyaan itu tiba-tiba muncul ketika aku terbaring untuk sekedar menenangkan fikiran dari kepenatan yang melelahkan. Sangat berat hari-hari yang kulewati dengan hanya dua kaki berjalan kesana kemari, dan otak kanan-tengah-kiri bergelut dengan pemikiran-pemikiran. Hingga aku merasa sebegitu sibukkah aku sekarang???
    Hingga tiba-tiba bayangan seorang tokoh hebat terlintas difiranku, seorang figur senior yang terkenal multitalent dan aktivis di kampus. Menjadi aktor dalam setiap organisasi yang diikuti. Terlebih beliau pernah menjadi seorang mahasiswa berprestasi yang kini sedang mempersiapkan diri untuk tampil mempresentasikan karya ilmiahnya di teras nasional.
    Waw...aku lalu bangun dan tersenyum sendiri. “betapa hebatnya aku menganggap diriku begitu sibuk”

    mungkin hanya ego ku saja...dan keterbatasanku dalam memanage waktu, hingga membuatku; dan mungkin pernah kalian alami juga, merasa heboh dan merasa super sibuk...
    jika sang tokoh saja bisa dengan dua kaki dan otak kanan-tengah-kiri nya, menjadi figur idola dengan management waktu yang bagus,,,, aku.....kenapa tidak???